Rasa heran kadang muncul, karena setiap melihat IP DNS yang digunakan di user-user Internet yang saya temui, yang rata-rata mereka menggunakan produk telkom dan atau speedy, khususnya didaerah Jakarta dan Jawa Barat, hampir bisa dipastikan saya temui IP DNS yang sama yaitu : 202.134.0.155 atau 202.134.1.10
Hal tersebut membuktikan kurangnya sosialisasi pihak ISP untuk memberikan DNS alternatif yang mereka miliki, karena setahu saya lumayan banyak list DNS Server milik mereka.
Logikanya gini, kalau yang disosialisasikan atau disettingkan ke konfigurasi internet user-user hanya itu saja, maka load Server DNS itu akan tinggi yang menyebabkan updating resolvernya akan lambat. Gimana nggak lambat kalau dihajar buanyak user dalam satu waktu 😐
Jadi, itung-itung bantuin sosialisasi DNSnya telkom, berikut daftar IP DNS Server milik Telkom dan atau Speedy yang bisa anda pakai :
* 202.155.0.20
* 202.155.0.15
* 202.134.0.62
* 202.134.0.155
* 202.134.1.10
* 202.134.2.5
* 203.130.196.5
Yang suka IP Cantik / Ganteng, bisa pake DNS Publik nya Google :
* 8.8.8.8
* 8.8.4.4
Atau, untuk aman-nya, bisa gunakan DNS Nawala yang bisa sekalian untuk memfilter konten-konten negatif di belantara maya :
* 180.131.144.144
* 180.131.145.145
Sekian, jadi untuk user yang menggunakan DNS Defaultnya Telkom (202.134.0.155 atau 202.134.1.10) kalau ping ke IP Publik seperti ping ke 8.8.8.8 atau ke 180.131.144.144 bisa sedangkan ping ke domain seperti ping linux.or.id tidak bisa, silahkan ganti DNS anda.
HTH
* hal ini terjadi malam ini, karena domain ini sudah diresolve dengan baik di DNS Server lain (bahkan dicek di opendns cache keluar hasil : “All locations returned the same (valid) answer.”, tapi pake DNS Server Defaultnya Speedy belum bisa diresolve. (-: